“Orang
berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan
negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah,
kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah,
manisnya hidup terasa setelah berjuang
Aku melihat
air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika
mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang
Singa jika
tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah
jika tak tinggalkan busur tak kan kena sasaran
Jika
matahari di orbitnya tidak bergerak & terus diam,
tentu
manusia bosan & enggan memandang
Bijih emas
bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di
dalam hutan”
--Imam
Syafi’i--
Apa yang terpikir olehmu, kawan?
Membaca dan mencoba memahami pesan
Imam Syafi’i tersebut pasti mengguggah semangat kita untuk terus berjuang di
sini. Sepakatkah?
Atau malah justru pikiran lain yang
muncul? ^^. Berpikiran apapun itu
sah-sah saja. Kita semua berhak untuk berargumen dan berpikir bebas sesuai
sudut pandang kita.
Merantau. Itulah kata pertama yang
muncul di pikiranku ketika membaca pesan ini. Baris demi baris aku membacanya,
semakin memantapkan keinginanku untuk merantau meninggalakan kampung halaman.
Tapi, semua itu hanya angan dan
entah kapan bisa mewujudkan angan itu.
Mengapa ingin merantau??
Hmmm, entahlah... entah sejak kapan
punya angan-angan itu. Ini bukan mimpi tetapi hanya angan.
Ingin rasanya mencoba hal-hal baru
yang dapat membuahkan hasil. Berkarya kata orang-orang bilang. Hal-hal baru
yang dimaksud di sini adalah hal-hal yang bermanfaat yang dapat meningkatkan
kualitas diri dan bermanfaat nagi orang lain. Entah dari segi softskill,
sosial, dan lain-lain. Softskill dan yang lainnya tidak harus diperoleh dari pendidikan
formal kan? Disekitar kita pun banyak hal-hal dan berbagai problematika yang
dapat meningkatkan kualitas diri kita.
Hidup mandiri dan menghasilkan
sesuatu dari usaha sendiri. Hal ini juga yang mendukungku untuk berpikiran
demikian. Tidak sepantasnya di usia
sepertiku saat ini masih bergantung pada orang tua kan? Tidak ingin menyusahkan
dan saat ini ingin sekali rasanya membalasbudi mereka. Begitu banyak
pengorbanan mereka mulai dari diriku ditimang atau malah sebelum diriku hadir
mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya untukku dan hingga saat ini, detik
ini, hingga aku menuliskan kisah ini. Merekalah yang selalu membuatku berada pada zona nyaman.
But, “zona nyaman is nothing...”
Di usiaku saat ini buakanlah
saat-saatnya untuk bersenang-senang dan bermanja-manja ria. Tapi untuk "Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang" . Mencari
pengalaman yang sebanyak-banyaknya , menigkatkan kualitas diri, dan menunjukkan
bakti yang lebih besar kepada orang tua.Tapi, semua itu aku ingin mengawalinya
dengan hidup sendiri dan mandiri... dengan merantau merasakan kehidupan yang nyata, tidak selalu
berada pada zona nyaman. Walau sepahit
dan sekeras apapun itu...
Entahlah ... mungkin diwaktu yang
tepat kesempatan itu akan datang dan membuatnya menjadi nyata. Karena yang Di
ATAS pasti punya rencana yang terbaik utk setiap umatnya. Mungkin saat ini
kesempatan itu belum yang terbaik untukku tapi harus yakin,bahwa... kesempatan
itu akan datang diwaktu yang tepat. J
Semoga ... I wish.... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar