Label

It's me (2) Kampus (1) Semangat (2)

Minggu, 27 Mei 2012

Tentang Angan...


“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman

Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang

Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan

Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa

Anak panah jika tak tinggalkan busur tak kan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak & terus diam,
tentu manusia bosan & enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang

Kayu  gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan”

--Imam Syafi’i--


Apa yang terpikir olehmu, kawan?
Membaca dan mencoba memahami pesan Imam Syafi’i tersebut pasti mengguggah semangat kita untuk terus berjuang di sini.  Sepakatkah?
Atau malah justru pikiran lain yang muncul? ^^.  Berpikiran apapun itu sah-sah saja. Kita semua berhak untuk berargumen dan berpikir bebas sesuai sudut pandang kita.

Merantau. Itulah kata pertama yang muncul di pikiranku ketika membaca pesan ini. Baris demi baris aku membacanya, semakin memantapkan keinginanku untuk merantau meninggalakan kampung halaman.
Tapi, semua itu hanya angan dan entah kapan bisa mewujudkan angan itu.
Mengapa ingin merantau??
Hmmm, entahlah... entah sejak kapan punya angan-angan itu. Ini bukan mimpi tetapi hanya angan.
Ingin rasanya mencoba hal-hal baru yang dapat membuahkan hasil. Berkarya kata orang-orang bilang. Hal-hal baru yang dimaksud di sini adalah hal-hal yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri dan bermanfaat nagi orang lain. Entah dari segi softskill, sosial, dan lain-lain. Softskill dan yang lainnya tidak harus diperoleh dari pendidikan formal kan? Disekitar kita pun banyak hal-hal dan berbagai problematika yang dapat meningkatkan kualitas diri kita.

Hidup mandiri dan menghasilkan sesuatu dari usaha sendiri. Hal ini juga yang mendukungku untuk berpikiran demikian.  Tidak sepantasnya di usia sepertiku saat ini masih bergantung pada orang tua kan? Tidak ingin menyusahkan dan saat ini ingin sekali rasanya membalasbudi mereka. Begitu banyak pengorbanan mereka mulai dari diriku ditimang atau malah sebelum diriku hadir mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya untukku dan hingga saat ini, detik ini, hingga aku menuliskan kisah ini. Merekalah  yang selalu membuatku berada pada zona nyaman.

But, “zona nyaman is nothing...”

Di usiaku saat ini buakanlah saat-saatnya untuk bersenang-senang dan bermanja-manja ria. Tapi untuk  "Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang" . Mencari pengalaman yang sebanyak-banyaknya , menigkatkan kualitas diri, dan menunjukkan bakti yang lebih besar kepada orang tua.Tapi, semua itu aku ingin mengawalinya dengan hidup sendiri dan mandiri... dengan merantau  merasakan kehidupan yang nyata, tidak selalu berada pada zona nyaman.  Walau sepahit dan sekeras apapun itu...

Entahlah ... mungkin diwaktu yang tepat kesempatan itu akan datang dan membuatnya menjadi nyata. Karena yang Di ATAS pasti punya rencana yang terbaik utk setiap umatnya. Mungkin saat ini kesempatan itu belum yang terbaik untukku tapi harus yakin,bahwa... kesempatan itu akan datang diwaktu yang tepat. J 
Semoga ... I wish.... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar